BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam dunia pendidikan, khususnya
sekolah memerlukan kompenen-kompenen
dalam memanajemen sekolah guna membantu tercapainya tujuan yang
diharapkan. Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau penerapan
manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu kompenen dari
sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah
saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh kompenen sistem
pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara
regional, nasional, bahkan internasional. Dengan adanya manajemen di sekolah
dapat diketahui bagaimana manajemen-manajemen substansi pendidikan di suatu
sekolah atau manajemen berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib,
lancar, dan benar-benar terintegrasi dalam suatu sistem kerja sama untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Hal yang paling penting dalam
implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap
kompenen-kompenen sekolah itu sendiri. Sedikitnya terdapat tujuh kompenen
sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan,
keuangan, sarana prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan
masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut kami
selaku penulis melakukan observasi ke sekolah guna memenuhi tugas dari mata
kuliah Manajemen Sekolah serta dapat mengetahui secara langsung bagaimana
sistematika pendidikan dalam manajemen sekolah. Demikian dengan adanya
observasi tersebut kami dapat mendapatkan informasi yang sebenarnya tentang
manajemen sekolah.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
pengertian Manajemen Sekolah?
2.
Apa
saja komponen-komponen mamanjemen sekolah?
3.
Bagaimana
profil Sekolah Menengah Kejurusan 1 Boyolali?
4.
Bagaimana
sistem pengolahan komponen manajemen di Sekolah Menengah Kejurusan 1 Boyolali?
C. TUJUAN
1.
Untuk
memahami pengertian manajemen sekolah
2.
Untuk
mengetahui komponen-komponen manajemen sekolah
3.
Untuk
mengetahui profil Sekolah Menengah Kejurusan 1 Boyolali
4.
Untuk
mengetahui sistem pengolahan manajemen di Sekolah Menengah Kejurusan 1 Boyolali.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MANAJEMEN SEKOLAH
Perkembangan teori manajemen erat kaitannya dengan
perkembangan administrasi di negara-negara maju sebagai akibat dari
perkembangan industri. Pengertian manajemen sekolah sebenarnya merupakan
aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan, sesuai ruang lingkupnya yaitu
sekolah. Kegiatan-kegiatan manajerial maupun kegiatan operatif akan dapat
berjalan manakala ada suatu wadah yang disebut organisasi. Dan sebaliknya suatu
organisasi akan dapat berkembang secara optimal didalam mencapai tujuannya
manakala di dalamnya ada suatu proses kegiatan yang disebut proses
pengorganisasian. Dimana pada proses tersebut tidak terlepas dari pencapaian
tujuan sekolah sebagai suatu organisasi. Tujuan sekolah meliputi tujuan
institusional umum dan khusus.
Tujuan institusional umum mengacu pada jenjang dan jenis
pendidikan, sedangkan tujuan institusional khusus disamping diwarnai dengan
jenis dan jenjang pendidikan juga diwarnai oleh penyelenggaraan pendidikan itu
sendiri.
Untuk ruang lingkup dari manajemen sekolah secara
substansional meliputi : manajemen peserta didik, manajemen personal, manajemen
anggaran biaya, manajemen husemas, manajemen kurikulum, dan manajemen layanan
khusus.
Jadi manajemen sekolah dapat diartikan sebagai proses
manajerial dalam suatu organisasi sekolah yang bertujuan untuk memperlancar
seluruh kegiatan sekolah agar dapat mencapai tujuan secara baik, efektif, dan
efisien.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
Ruang lingkup komponen manajemen
sekolah secara substisional terdapat enam komponen yang harus dikelola dengan
baik dalam rangka pencapaian tujuan sekolah yaitu :
1. Manajemen
peserta didik
Peseta didik
adalah seorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga
pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengambangkan potensi dirinya baik pada
aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran.
Manajemen
Peserta Didik (siswa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh
peserta didik yang bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib, dan teratur.
2. Manajemen
personal
Manajemen Personal atau organisasi
sekolah merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai di
sekolah, sehingga mereka dapat membantu atau menunjang kegiatan-kegiatan
sekolah khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para personel harus
dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif dan bergairah dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari. Kegiatan administrasi personel meliputi
penyiapan atau pengadaan, penataan atau penempatan atau pengangkatan, ujian
dinas, kenaikan pangkat atau jabatan, pembinaan, pengembangan, penilaian dan
pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.
3. Manajemen
Anggaran biaya
Manajemen
Anggaran biaya sekolah merupakan seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan atau
diusahakan untuk memenuhi biaya operasional sekolah atau pendidikan, sehingga
kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara garis
besar kegiatannya meliputi pengumpulan atau penerimaan dana, yang sah (dana
rutin, SPP, sumbangan BP3, Donasi, dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana,
dan pertanggungjawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenag.
4. Manajemen
Husemas (Hubungan sekolah dengan pihak masyarakat)
Manajemen Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan untuk
mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya, pada
khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin
efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan masyarakat, seperti orang tua murid atau anggota badan pembantu
penyelenggaraan pendidikan (BP3). Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan
sekolah akan menjadi harapan masyarakat, maka kegiatan sekolah harus terpadu
dengan masyarakat.
5. Manajemen
Kurikulum
Manajemen
kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah diharapkan.
Secara
opersional kegiatan administrasi atau manajemen kurikulum itu dapat meliputi
tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta
didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah atau lembaga
pendidikan.
6. Manajemen
Layanan Khusus
Manajemen
layanan khusus atau sarana dan prasarana sekolah meliputi manajemen purpustakaan,
kesehatan, dan keamanan sekolah. Dengan sarana dan prasara yang memadai tentu
proses pencapaian tujuan sekolah akan lebih efektif dan efisien.
C.
PROFIL SMK N 1 BOYOLALI
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
1 Boyolali
Alamat : JL. Perintis
Kemerdekaan Boyolali
Kecamatan : Boyolali
Kabupaten : Boyolali
Nomor Telepon : (0276)321566/ 323548
Nama Kepala Sekolah : Drs. Kasiswo,
S.TP, MM
Kategori Sekolah : Negeri
Tahun Didirikan : 1968
Kepemilikan Tanah/Bangunan :
* Luas Tanah/Status Tanah :
* Luas Bangunan :
Visi
dan Misi SMK N 1 BOYOLALI
Visi :
Terwujudnya
SMK Negeri 1 Boyolali sebagai lembaga Pendidikan Vokasional yang menghasilkan
tamatan yang produktif, mandiri, kompetitif, berakhlak mulia dan berwawasan
lingkungan serta mampu bersaing di Era Global.
Indikator
Visi SMK Negeri 1 Boyolali :
1
|
Produktif
|
:
|
Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten sesuai
dengan bidang keahliannya masing-masing dan mampu mengaktualisasikan
kompetensinya di dunia kerja maupun di masyarakat.
|
2
|
Mandiri
|
:
|
Menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya
mengandalkan lapangan pekerjaan dari pihak lain tetapi juga mampu menciptakan
lapangan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain
|
3
|
Kompetitif
|
:
|
Menghasilkan tenaga kerja yang mampu bersaing di
dunia kerjadan berani serta mampu menjadi seorang wirausaha
|
4
|
Berakhlak
Mulia
|
:
|
Menghasilkan tenaga kerja yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur, sopan, bertanggungjawab, dan dapat
dipercaya sebagai landasan untuk mengaktualisasikan dalam dunia kerja dan
bermasyarakat
|
5
|
Berwawasan
Lingkungan
|
:
|
Menghasilkan tenaga kerja yang peduli terhadap
kelestarian lingkungan hidup.
|
Misi :
1. Melaksanakan sistim pemelajaran barbasis
kompetensi dan berbasis Produksi.
2. Menghasilkan tamatan yang bertaqwa dan berakhlak
mulia, trampil dan mandiri.
3. Membangun sikap adaptif dan inovatif serta
memilikikomitmen yang tinggi terhadap hasil yang dicapai.
4. Menyiapkan tamatan yang kompeten dibidangnya dan
mampu bersaing di lapangan kerja.
5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
6. Membangun jiwa wirausaha yang handal.
7. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dari Unit
Produksi (UP) dalam pengembangan sekolah.
8. Menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap
lingkungan hidup dalam upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan
keruskan lingkungan hidup.
Struktur Organisasi Guru di SMK N 1 Boyolali
D.
PENGELOLAAN
MANAJEMEN KOMPONEN SEKOLAH DI SMK N 1 BOYOLALI
1.
Manajemen
Peseta didik
Kegiatan manajemen peserta didik di SMK N 1 Boyolali dalam penerimaan
peserta didik baru (PPDB) dilakukan melalui sistem penilaian peringkat nilai
Ujuan Nasional dari SMP. Adapun pesyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta
didik baru yaitu sebagai berikut :
1. Nilai Rapor semester 3, 4, dan 5 rata-rata komulatif minimal 75.
2. Mempunyai SKHUN asli SMP/MTs ( SKHUN sementara yang bukan foto copy apabila yang asli belum terbit).
3. Mempunyai STTB
SMP/MTs yang telah dilegalisir ( Surat Keterangan Lulus yang bukan foto copy apabila belum memiliki STTB asli ).
4. Berumur setinggi-tingginya 21 tahun pada tanggal 16 Juli 2012.
5. Menyerahkan Foto Copy SK Miskin dari Bupati bagi siswa
dari keluarga miskin dilegalisir.
Kuota untuk peserta didik baru di SMK N 1 Boyolali adalah 352 yang bibagi
menjadi sebelas kelas jadi masing-masing kelas jumlah siswanya ada 32. Kegiatan
MOS untuk peserta didik baru biasanya di laksanakan selama 3 hari yang di isi
dengan berbagai kegiatan dengan di dampingi oleh pengurus osis sekolah dan
guru-guru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru. Tempat
dilaksanakannya mos dilakukan di lingkungan sekolah dikumpulkan di lapangan
atau di aula. Selama kegiatan MOS berlangsung, peserta didik baru diharuskan
untuk membawa barang barang aneh yang telah ditentukan oleh seniornya. Saat MOS,
peserta didik baru dilatih mentalnya dengan cara dibentak-bentak oleh senior
mereka bukan itu terlihat sok galak namun untuk membentuk watak dan karakter
siswa yang kuat.
Tata tertib siswa di SMK N 1 Boyolali diberlakukan sistem poin perpasal. Untuk
tingkat kenakalan terburuk di sekolah diantaranya adalah siswa merokok
disekolah dan jika siswa membawa minuman keras ataupun narkoba ke sekolah maka
siswa tersebut akan dikeluarkan dari SMK N 1 Boyolali.
2.
Manajemen
Personalia/Organisasi
Kegiatan manajemen personal di SMK N 1 Boyolali diantaranya adalah
kegiatan pengadaan pegawai, dan evaluasi kinerja pendidik. Jumlah guru dan
karyawan yang ada di SMK adalah 51 yaitu 40 guru dan 11 karyawan. Semua guru
sudah bersertifikasi dan untuk guru muda
dan calon guru baru diwajibkan minimal S1.
Pengadaan pegawai, Adapun syarat-syarat bagi pelamar (calon pegawai baru)
di SMK N 1 Boyolali yaitu :
·
Warga negara Indonesia
·
Perpendidikan minimal SMA/SMK/MA untuk karyawan
dan minimal S1 untuk guru dan
sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
·
Beragama islam, karena Madrasah Aliyah al-asror
merupakan sekolah yang memiliki latar belakang islami jadi seseorang yang
melamar harus beragama islam.
·
Sehat jasmani dan rohani.
Penempatan
pegawai atau personel di SMK N 1 Boyolali di sesuaikan dengan pendidikan
dibidang studinya. Untuk evaluasi dan penilaian kinerja, Guru harus disiplin
baik pada saat mengajar ataupun tidak dan pukul 7.00 pagi harus sudah berada di
Sekolah dan paling lambat guru masuk di kelas adalah pukul 7.15. Adapun
konsekuensi bagi guru yang tidak disiplin dapat dikenakan pemotongan gaji.
Program
kedepan yang dilakukan para personel untuk kemajuan madrasah adalah membuat
inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar yang
lebih baik lagi agar tercipta lulusan-lulusan madrasah yang berkompeten dalam
hal beragama dan juga ilmu pengetahuan yang luas.
3.
Manajemen
Anggaran dan Biaya
Mengenai perencanaan anggaran dan biaya sekolah di SMK N 1 Boyolali tidak
dibahas secara mendetail, salah satu perencanaan anggaran biaya sekolah untuk
masalah perbaikan gedung atau penambahan fasilitas belajar tidak berpengaruh
dengan kenaikan SPP setiap bulannya, karena sudah dianggarkan sendiri dari
tahun sebelumnya.
Dana yang diperoleh untuk anggaran sekolah diantaranya adalah bantuan
dari pemerintah dan biaya SPP.
4.
Manajemen
HUSEMAS
Hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dengan masyarakat antara lain dengan adanya interaksi antara
sekolah dengan masyarakat seperti saat pembagian daging qurban pada saat idul
adha kepada masyarakat sekitar, sehingga terjadi interaksi antara sekolah
dengan lingkungan masayarakat sekitar sangat dekat.
Masyarakat sebagai sumber informasi yaitu untuk memantau peserta didik
maka diadakan komunikasi atau diskusi panel antar Orang tua wali murid, tidak
hanya untuk kelas XII tetapi juga untuk kelas X dan XI, pertemuan orang tua
wali murid ini bertujuan untuk
menjadikan peserta didik yang taat pada ilmu dan aturan yang berlaku
disekolah.
5.
Manajemen
Kurikulum
SMK N 1 Boyolali sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tiga tahun yang
lalu. SMK N 1 Boyolali dipilih untuk memakai Kurikulum 2013 karena SMK tersebut
dirasa mampu dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Selain itu, SDM yang ada di
Sekolah tersebut sudah sangat memahami Kurikulum 2013 dan mampu untuk
mempraktikkan dan mengembangkan Kurikulum tersebut, serta sarana dan peasarana
di Sekolah tersebut yang sudah sangat memadai.
Dalam
implementasi kurikulum sebuah praktik dalam pembelajaran dapat menjadi sebuah
bentuk kesempatan pengembangan bagi guru. Melalui penggunaan kurikulum tertentu
dengan siswa, kemudian melaporkan apa yang terjadi dan merefleksikan ide-ide
baru dan kegiatan yang baru, maka guru dapat mempelajari pola pembelajaran
dirinya dan pola pembelajaran siswa. Guru sebagai pengembang kurikulum telah
diberikan kebebasan sesuai amanah Permendiknas 24 tahun 2006 untuk
mengembangkan kurikulumnya berdasarkan standar minimal yang telah ditentukan
dalam bentuk Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam
implementasinya guru-guru di SMK N 1 Boyolali yang sudah membuat adminstrasi
program pembelajaran yang meliputi : pemetaan KI dan KD, KKM, program tahunan
dan semester, silabus dan RPP, jadwal pelajaran, tugas siswa, pengembangan
diri, remedial dan pengayaan. Dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran,
para siswa tidak akan merasa jenuh dalam proses kegiatan belajar berlangsung.
Pengaruh
kurikulum 2013 yang diterapkan terhadap perkembangan peserta didik dan sekolah
adalah kualitas dari peserta didik lebih meningkat baik dalam mengikuti
lomba-lomba hal ini ditunjang oleh kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikurer yang berjalan beriringan. Namun untuk hasil UN sendiri belom
bisa dilihat karena peserta didik yang menggunakan Kurikulum 2013 saat ini
masih duduk di kelas XII.
6.
Manajemen Layanan Khusus
Manajemen
layanan khusus terkait dengan layanan sarana dan prasarana sekolah di SMK N 1
Boyolali adalah layanan kesehatan, keamanan, dan perpustakaan.
a.
Perpustakaan
Perpustakaan
dapat menunjang pembelajaran siswa. Dalam perpustakaan ini tidak hanya memuat
buku-buku pelajaran, namun juga memuat bacaan hiburan untuk siswa seperti buku
cerita fiksi dan novel. Di sisi kanan ruangan akan dijumpai beberapa hasil
karya siswa berupa kerajinan tangan. Selain sebagai tempat unutk meminjam buku,
perpustakaan SMK N 1 Boyolali juga berfungsi sebagai tempat KBM.
b. Kesehatan
SMK
N 1 Boyolali sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab
terhadap proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan pengetahuan
saja, tetapi juga meningkatkan jasmani dan rohani siswa. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, maka di sekolah diadakan UKS ( Usaha
Kesehatan Sekolah ) dan pendirian tempat ibadah di SMK N 1 Boyolali untuk
menunjang kegiatan peserta didik.
c.
Keamanan
Dengan
tujuan memberikan rasa tenang dan nyaman dalam mengikuti proses belajar dan
mengajar bagi komponen sekolah. Tindak lanjut dari keamanan sekolah yaitu
adanya satpam dan dibentuk ekstrakulikuler PKS.
7.
Sarana
dan Prasarana
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
peserta didik, SMK N 1 Boyolali mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap
agar siswa dapat belajar dengan baik. Sarana dan prasarana tersebut sudah
digynakan dan dimanfaatkan secara maksimal.
Penjelasan di setiap Kejuruan atau Jurusan :
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknologi
komputer pada era sekarang sudah memasyarakat sebagai penunjang kecepatan dan
ketepatan kerja pada hampir semua bidang pekerjan. Maka SMK N 1 Boyolali mulai
tahun ajaran 2005/2006 bertekad membuka program ini dengan acuan kurikulum 2013,
yaitu produk tamatan yang dihasilkan memenuhi standar sertifikasi :
·
Teknisi komputer (Computare technicion)
·
Teknisi jaringan (Network Technition
AKUNTANSI
Lulusan Program Keahlian Akuntansi dapat dipekerjakan di instansi pemerintah atau pun di swasta sebagai :
Lulusan Program Keahlian Akuntansi dapat dipekerjakan di instansi pemerintah atau pun di swasta sebagai :
·
Kasir / teller, operator mesin hitung,
penyusun laporan keuangan, operator komputer akuntansi.
·
Juru penggajian, administrasi
penggudangan, pemegang buku baik di instansi pemerintah maupun swasta di dunia
industri / perdagangan
ADM.
PERKANTORAN
·
Lulusan program Adm. Perkantoran siap
bekerja disemua kantor pemerintah maupun swasta sebagai:
·
Juru tata usaha - Juru steno
·
Sekretaris muda - Juru ketik
·
Resepsionis - Operator computer
·
Agendaris
·
Arsiparis
·
Petugas humas
·
Protokol
·
Operator Telepon, faximile, Telex
PENJUALAN
Lulus Program Penjualan siap dan mampu baik pengetahuan maupun ketrampilan dalam bidang bisnis:
Lulus Program Penjualan siap dan mampu baik pengetahuan maupun ketrampilan dalam bidang bisnis:
Toko
/ dealer sebagai:
·
Pramuniaga – Pembungkusan
·
Pergudangan – Salesman
·
Sales promotion girl (PSG)
Pabrikasi
/ Industri sebagai :
·
Sortir barang – Pergudangan
·
Keuangan - Distribusi barang
·
Medikal / Produk representative
Koperasi,
sebagai :
·
Manager – Pembukuan
·
Pemasaran
·
Pertokoan
Perbankan
/ asuransi, sebagai :
·
Teller/kasir - Customer service
·
Debt Collector - Pencari nasabah
Adapun sarana dan prasarana lain yang menunjang kegiatan belajar mengajar
adalah :
v Unit
Penunjang
·
Perustakaan SMK N 1 Boyolali
·
Toko sekolah
·
Koperasi sekolah
·
Multi Media (LCD, TVE, Laptop, ICT, para
bola, tower wireless)
·
Full intel P IV 512 (100 unit) dan
internet
·
Aula/Gedung Pertemuan
·
Tempat Ibadah
·
Bank Sekolah
·
Peralatan dan Lapangan Olahraga
·
Peralatan music
v Fasilitas
Penunjang
·
Laboraturium:
o
Akuntansi
o
Bahasa Inggris
o
Sekretaris
o
Penjualan
o
Komputer Jaringan
SARANA DAN PRASARANA
a. Manajemen
: Memiliki Analisis kebutuhan dan rencana pemenuhan.
b. Bangunan
: Memiliki R.Teori, R. Kepala Sekolah, R.Pendidik, Lab. Bahasa, Lab. Komputer,
Ruang Praktik Produktif, Perpustakaan, KM/WC, Ruang Administrasi, R. Unit
Produksi, R. Kantin, Tempat Olah raga, Tempat beribadah, Tempat berekreasi yang
memadai.
c. Infrastruktur
: Tersedianya jalan, listrik daya dan penerangan, telepon, hotspot, sumber dan
instalasi air bersih, pembuangan air hujan dan air kotor, pengelolaan limbah
cair dan padat, pagar pengaman komplek sekolah, pos keamanan dan taman yang
memadai.
d. Perabot
: tersedianya perabot dengan jumlah jenis dan persyaratan yang memadai
e. Peralatan
: Peralatan tiap-tiap ruang yang cukup.
f.
Buku : Tersedianya buku yang cukup untuk
siswa dan guru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatan dapat disimpulkan bahwa Manajemen sekolah sebenarnya
Komponen-komponen manajemen sekolah merupakan hal yang utama dan sangat
mendukung demi kelangsungan pembelajaran di suatu sekolah sebagai suatu
organisasi. SMK N 1 Boyolali telah menerapkan sistem manajemen yang baik dimana
masing-masig bidang telah di alokasikan pada pengajar yang telah berkompeten
dibidangnya serta pada waktu yang efektif. Sehingga masing-masing bidang
manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.
Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian
integral dari manajemen berbasis sekolah, mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilainnya kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum
di SMK N 1 Boyolali pada dasarnya telah dilakukan dengan baik terbukti dari
prestasi-prestasi yang telah di raih.
Manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik merupakan
salah satu bidang operasional MBS. Manajemen kesiswaan adalah penataan dan
pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik, yakni mulai masuk
sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan
di SMK N 1 Boyolali telh berjalan dengan lancar.
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya
yang secara langsung menunjang efisiensi dan efektivitaas pengelolaan di SMK N
1 Boyolali. Hal tersebut terasa dalam implementasi manajemen berbasis sekolah,
yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, malaksanakan, mengevaluasi,
dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara trasparan kepada masyarakat
dan pemerintah.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur
dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi
secara optimal dan berarti pada jalannya proses belajar mengajar di SMK N 1
Boyoali. Sekolah dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat erat dalam
mencapai tujuan pendidikan di sekolah secara efisien dan efektif. Manajemen
layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah.
Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang
efisien dan efektif.
B.
SARAN
Sebaiknya
pihak sekolah lebih meningkatkan pengembangan manajemen sekolah atau paling
tidak mempertahankan agar kualitas dan mutu sekolah tetap baik dan dapat bertambah
baik.
Setiap
komponen-komponen manajemen sekolah hendaknya lebih meningkatkan pelayanan
untuk pihak internal maupun eksternal.
Para guru
lebih mengembangkan dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disediakan
di SMK tersebut.
Kepala
Sekolah harus lebih berkoordinasi dan berkomunikasi terhadap semua komponen
sekolah agar SMK N 1 Boyolali menjadi sekolah yang lebih unggul dan menjadi
favorit.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2009. Manajemen
Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurkholis. 2003. Manajemen
Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
http://organisasi.org/pengertian_definisi_dari_manajemen
No comments:
Post a Comment