BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial yang tidak luput dari pandangan untuk memenuhi kebutuhan. Salah satu yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan adalah dengan melakukan kegiatan usaha satu yang sering kita dengar berwirausaha. Berwirausaha berasal dari kata wira yang berarti berani dan usaha adalah melakukan usaha dalam memenuhi kebutuhan atau dalam aspek memperoleh pendapatan. Berwirausaha juga dapat dikatakan sebagai seni membaca peluang dan situasi. Dimana terdapat peluang untuk berwirausaha maka disitulah usaha dapat berkembang. Wirausaha meliput beberapa bidang yakni diantaranya adalah bidang kuliner dan bidang jasa.
Bukan hal yang mudah dalam memulai usaha. Banyak pertimbangan dan perhitunagn serta pemahaman tehadap seluruh aspek, seperti aspek pemasaran produk, tenaga kerja, produksi dan lain sebagainya yang menjadi salah satu pendorong kesuksesan dalam berwirausaha. Untuk memahami seluruh aspek tersebut membutuhkan keahlian dan ketelatenan yang dilakukan secara praktek dilapangan. Karena berwirausaha bukanlah hanya suatu teori yang hanya perlu dikaji dengan pemikiran-pemikiran dan konsep-konsep akan tetapi sesuatu aktivitas yang perlu dipraktekkan sehingga nantinya akan mengetahui peluang-peluangn pasar dan solusi pengembangannya.
Banyak sekali masyarakat yang mendirikan usaha dan selang beberapa waktu bangkrut atau gulung tikar. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Salah satu yang terpenting adalah membaca peluang dan startegi pengolahan usaha. Jika usaha hanya didirikan tanpa memeprhatikan peluang dan strategi-strateginya maka dapat dipastikan usaha tersebut sulit atau bahkan tidak akan maju dan akan stagnan pada posisi awal tanpa keuntungan. Untuk itu perlu adanya pengkajian dalam merumuskan dan merencanakan usaha yang akan didirikan, salah satunya adalah melakukan kegiatan observasi terhadap suatu usaha tertentu dimana usaha tersebut adalah usaha yang dapat mendukung usha yang akan kita dirikan. Pada kesempatan ini kami berkunjung untuk belajar dan mengobservasi salah satu usaha yaitu kedai makan “D’KOMAR BENTO.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik suatu rumusn masalah:
1. Bagaimana pengelolaan usaha yang ada di Kedai D’Komar Bento?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut diatas dapat ditarim suatu tujuan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana startegi pengelolaan usaha di Kedai D’Komar Bento
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
\
1. Dapat menjadi pedoman atau referensi dalam mendirikan usaha baik usaha sejenis maupun usaha pada umumnya
BAB II
PROFIL USAHA D’KOMAR BENTO
A. PROFIL USAHA
Nama usaha : Kedai D’Komar Bento
Pemilik : Bapak Martono S.S
Jenis bidang usaha : Kulinary
Lokasi usaha : Jln. Patemon Raya, Sekaran, Gunungpati, Semarang
Usaha Kedai D’Komar Bento ini berdiri sejak Februari tahun 2013. Tepatnya sudah tiga tahun yang lalu bapak Martono mendirikan dan menjalankan usaha kedai makanan ini. Asal-usul diberikan nama D’Komar Bento ini berasal dari pengunjung setia di kedai tersebut yaitu dari istilah duduk, kongko, makan dan bayar. Filosofi ini sangat melekat ditelinga kita, memang pada dasarnya ketika orang berkunjung dan makan makanan yang berada di suatu tempat yang dikunjungi tersebut maka harus duduk lalu makan dan jangan lupa bayar. Hal yang simple tetapi sangat mempunyai maksud dan tujuan.
Disamping menjalankan usaha yang sudah mulai dijalankan pak Martono masih ingin merubah nama dari usahanya dengan mencari referensi nama di internet, dan beliau menemukan nama Bento. Dulu mungkin terinspirasi dari salah satu nama makanan jepang yang sudah cukup melanglang buana yaitu Hoka-Hoka Bento. Lalu kemudia di ambillah nama belakang dari makanan jepang tersebut “Bento” yang menjadi nama khas berasal dari negara jepang. Maka dari pemikiran dan usulnya sendiri ditambah dengan usulan dari pengunjung setianya maka diambillah nama D’Komar Bento.
BAB III
PEMBAHASAN
1. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. PELUANG KUALITATIF
1. Minat
Dalam usaha D’Komar Bento ini , Pak Martono melihat dari peluang adanya kondisi pasar yaitu pada umumnya dari mahasiswa. Mahasiswa juga perantauan dimana-mana memenuhi kebutuhannya dengan membeli. Salahsatu yang menjadi prioritas adalah pemenuhan konsumsi. Tingkat minat konsumen di bidang usaha kuliner dapat dikatakan cukup besar , karena memang pada dasarnya adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua orang. Dalam Kedai D’Komar Bento ini menawarkan bebereapa produk kuliner makanan yang berkhas jepang.
2. Modal
Untuk modal dari usaha Kedai D’Komar Bento ini berasal dari modal sendiri. Dari modal usaha yang sudah ada ini diharapkan mampu memberikan laba yang maksimal dan mampu mengembalikan modal yang sebelumnya di gunakan. Modal sendiri menjadi alternative yang dapat diandalkan karena tanpa ada urusan denga pihak lain dan memenejemen keuangan sendiri dengan lebih teliti.
3. Relasi
Relasi yang dilakukan oleh pak Martono adalah hanya dengan pihak penyewa lahan usaha saat ini. Selain itu, memanfaatkan mahasiswa sebagai media promosi dari mulut ke mulut, sehingga penjualan dari D’Komar Benti bisa meningkat setiap harinya.
4. Pengaruh lingkungan sekitar
Usaha bisnis kedai D’Komar Bento mendpat pengaruh dari linngkungan mahasiswa dengan gaya hidup yang praktis dan ekonomis. Selain itu juga karena lokasi dari kampus yang cukup mudah di jangkau oleh mahasiswa serta kehidupan mahasiswa yang lebih memilih makanan yang berat dan berbeda pula dari makanan lainnya yng berada disekitar kampus.
5. Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha makanan
Dengan bermunculannya produk-produk makanan yang ada mendorong pak martono untuk mendirikan usaha yang berada dibidang yang sama . Dengan ide makanan yang belum ada dengan competitor lain (dalam hal ini pak martono memilih makanan khas jepang) diharapkan mampu meningkatkan permintaan dari konsumen. Karena selain sesuatu yang berbeda didukung pula dengan tempat yang strategis dan sasaran yan tepat.
6. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha makanan
Menurut pak martono manusia yang utama adalah memenuhi kebutuhan untuk konsumsi(makan). Pernyataan tersebut memberikan keterangan bahwa memang usaha dri pak martono ini memiliki peluang yang sangat bagus dengan prospek yang baik.
7. Banyak sedikitnya pesaing
Terkait dengan pesaing.pak martono sudah mempertimbangkan dari jauh hari. Memang banyak sekali kompetitor yang menawarkan makanan atau kedai yang serupa tetapi setiap kedai tersebut menawarkan produk yang berbeda. Terlebih makanan dari usaha yang didirikn pak martono ini adalah makanan yang belum ada di sekitar kampus yaitu makanan berkhas jepang. Ini menjadi peluang atau nilai tersendiri bagi usaha pak martono untuk meraih untuk yang lebih dan keberlanjutan usaha.
8. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan pasar
Kemampuan untuk bertahan dan memenangkan pasar , strategi yang dilakukan oleh pak martono adalah dari segi produk. Inovasi dari makanan jepang didukung dengan pelabelan nama makanan yang juga berkhas jepang memberikan kesempatan usaha dari pak martono ini dapat berkembang dan memiliki prospek berkelanjutan kedepannya.
2. PELUANG KUANTITATIF
Pemilik usaha Kedai D’Komar Bento tidak melakukan analisis peluang kuantitatif. Karena beliau tidak memliki target khusus dalam penjualannya. Beliau hanya menerapkan prinsip keberlangsungan usaha dengan setiap hari selalu optimis ada konsumen yang datang di Kedai D’Komar Bento.
.
B. ASPEK PRODUK DAN TEKNOLOGI PRODUKSI
a. Produk
Usaha yang didirikan oleh pak martono ini bernama Kedai D’Komar Bento. Usaha ini menyediakan berbagai mcam produk berkhaskan negara jepang dan berbagai macam minuman sebagai pendukungnya. Salah satu produk yang sangat familiar dan diminati oleh pengujung dan pelanggan setianya adalah Mie Ramen
Mie ramen awalnya belum masuk kedalam menu yang dirancang oleh Pak Martono, dengan permintaan dari konsumen/pengunjung yang datang maka Pak martono menambah satu menu tersebut. Dan sekarang menu tersebut menjadi menu yang paling difavoritkan oleh konsumen/pengunjung. Mie ramen terdiri dari:
1. Mie
2. Telur
3. Slice chicken fried
4. Sayuran
5. Sosis
6. Rumput laut dan berbagai bumbu rempah lainnya
b. Produksi
Berdasarkan wawancara yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses produksi mie ramen itu sendiri masih dirahasiakan sehingga tidak ada laporan dalam kegiatan proses produksi.
c. Bahan baku
Bahan baku yang kami uls nanti adalah bahan baku terkait dengn menu mie ramen. Dengan asumsi menu Mie ramen adalah menu yang paling diminati dan difavoritkan di Kedai D’Komar Bento ini.
Bahan baku Mie ramen adalah sebagai berikut :
1. Mie
2. Telur
3. Sosis
4. Sayuran
5. Ayam
6. Tepung
7. Minyak
8. Bumbu rempah lainnya (rahasisa dapur)
d. Bahan Penunjang
Dengan asumsi Mie ramen yang kami angkat bahan penunjangnya adalah sebagai berikut:
1. Saus
2. Kecap
3. Mayonnaise
e. Mesin dan peralatan
1. Kompor
2. Wajan
3. Panci
4. Susuk
5. Baskom
6. Pisau
7. Serokan
f. Lokasi dan Plant Site
Beberapa pertimbangan dari lokasi berdirinya usaha D’Komar Bento ini adalah bahwa :
a. Lokasi di Jalan patemon raya ini adalah salah satu jalur utama yang cukup ramai.
b. Perolehan atau mendapatkan bahan bakunya mudah
c. Cara mendapatkan atau perizinan sewa usaha
g. Tenaga Kerja
Dalam usaha D’Komar Bento ini merekrut hanya 2 tenaga kerja/karyawan . setiap karyawan masuk dari jam 12 siang sampai dengan 21.00 (9 malam). Berdasarkan informasi yang kami lakukan dari wawancara kepada pak martono bahwa persyaratan perekrutan karyawan berdasar :
a. Kualifikasi : tidak ada
b. Keahlian : melayani dan memasak
Jadi disimpilkan bahwa dalam perekrutan tenaga kerja/karyawan di Kedai usaha milik Pak martono ini tidak terlalu menargetkan kriteria yang tinggi misalnya harus berpengalaman kerja,berumur dan sebagainya. Pak martono hanya menargetkan pekerja yang rajin dan mau kerja keras serta gigih dalam bekerja. Pekerja/karyawan di usaha D’Komar Bento milik Pak martono ini untuk sekarang berjumlah 2 orang perempuan yang masih berstatus mahasiswa tingkat/semester 3. Gaji yang diberikan adalah per hari atau per sepuluh hari sekali diberikan, namun untuk nominal atau besaran gaji yang diberikan oleh pak martono di rahasiakan .
h. Analisa BEP dan Penetapan Harga Pokok
Dalam analisa BEP dan penetapan harga pokok pak martono hanya memberikan keterangan bahwa penentuan harga sesuai dengan bahan baku yang dibutuhkan per satu jenis produknya. Misalkan Mie Ramen yang membutuhkan bahan mie, sosis, telor dan sebagainya. Chicken katsu yang membutuhkan ayam, tepung dan sebagainya. Jadi per satu produk dibutuhkan sekian bahan dan harga satuannya pun dirahasiakan oleh pak martono.
Pak martono pun memberikan keterangan bahwa beliau juga melakukan pembukuan tentang penjualan per hari per bulan dan per tahun. Sehingga dapat di simpukan bahwa dalam analisa BEP dan penetapan hrga pokok usaha D’Komar Bento sudah dilakukan sesuai dengan teori. Terkait dengan modal yang didapat, usaha D’Komar bento ini didirikan atas modal yang dikeluarkan dari uang saku sendiri. Omsetnya pun serta pendapatan yang didapatkan juga dirahasiakan oleh pemilik.
i. Pembuangan Limbah Amdal
Usaha atau bisnis Kedai D’Komar Bento ini secara umum mengeluarkan limbah makanan yang dapat terurai seperti sampai dari sisa makanan. Sedangkan sampah yang tidak terurai seperti bahan yang yang berasal dari plastik.
Penanganan:
1. Limbah anorganik
Merupakan limbah yang berasal dari makhluk tidak hidup yang sifatnya tidak mudah busuk seperti kertas, plastik, dan bahan-bahan sintetis/buatan. Contohnya: sampah kemasan bahan pangan. Permasalahan: Limbah anorganik sulit diurai oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang. Limbah yang sulit terurai ini, berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.
Penanganan: Kurangi penggunaan kemasan plastik, karena lama hancurnya antara 50-80 tahun. Sedangkan styrofoam, tidak hancur sama sekali.
2. Limbah organik cepat busuk
Yaitu limbah padat semi basah yang mudah busuk atau terurai oleh mikroorganisme seperti sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan, daun- daunan, dan lain-lain. Permasalahan: Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan subur pada limbah organik sehingga limbah dapat menjadi sumber penyakit jika mikroorganisme yang berkembang biak merupakan patogen atau penyebab penyakit. Selain itu pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme sebagian besar adalah berupa gas metana (CH4) yang dapat menimbulkan permasalahan pada lingkungan.
Penanganan: Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar. Limbah organik juga bisa dimanfaatkan kembali menjadi kompos untuk pupuk/penyubur tanaman dan pakan ternak.
3. Limbah cair
Limbah cair hasil buangan dari cucian piring (air deterjen). Permasalahan: Limbah sisa deterjen yang bermuara di sungai, membuat air sungai tercemar. Warnanya menjadi cokelat dan mengeluarkan bau busuk. Sisa deterjen juga membuat fitoplankton dan mikroorganisme tumbuh subur di air. Banyaknya kedua makhluk tersebut membuat kandungan oksigen di dalam air sungai berkurang. Pada akhirnya, makhluk hidup air seperti ikan tidak akan bisa bertahan hidup.
Penanganan: sus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak. Atau cara yang paling sederhana, dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan.
4. Minyak
Limbah cairan yang tidak larut dalam air, seperti minyak jelantah sisa menggoreng. Permasalahan : Hindari membuang limbah ke saluran drainase, karena ujung-ujungnya akan berkumpul di saluran air terdekat, sungai, dan laut. Sisa-sisa minyak ini akan terdegradasi di dalam air. Dampaknya, akan membuat oksigen dalam air terkuras. Zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain.
Penanganan:
Buat instalasi pengolahan air buangan yang terencana atau biasa disebut sebagai sistem pengolahan air limbah (SPAL) agar tidak merusak lingkungan.
j. Perencanaan produksi
Dalam wawancara yang kita lakukan kepada Pak Martono bahwa perencanaan produksi dalam usaha ini tidaklah ada. Pak martono tidak menargetkan akan memproduksi atau menjual berapa menu/produk per harinya. Pak martono hanya memberikan katerangan bahwa akan ada pengurangan produksi atau pembelian bahan baku setiap sabtu dan minggu mengingat bahwa targetnya adalah mahasiswa dan sabtu minggu adalah hari weekend atau hari libur yang kebanyakn mahasiswa pulang kampung sehingga antisipasi jika ada kelebihan bahan baku. Agenda kegiatan seperti penjualan, kegiatan promosi, proses produksi,bagi hasil dan sebgainya dalam hal ini belum begiru diperhatikan atau dirinci sedemikian rupa.
C. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1. Identitas bisnis
Bisnis atau usaha milik Pak Martono ini diberi nama Kedai D’Komar Bento. Jenis usaha yang dijalankan adalah usaha yang bergerak dibidang kulinary atau makanan. Dengan pemilik adalah Pak martono dan kelurga.
2. Legalitas
Legalitas meliputi badan hukum, NPWP dan SIUP tidak ada karena jenis usaha ini adalah sewa. Sehingga prosedur dan segala macam urusan tentang pendirian dan juga pajak di limpahkan kepada si pemilik tempat.
3. Pengorganisasian
Usaha ini bukanlah jenis perusahaan, sehingga pengorganisasian atau struktur organisasi yang terbentuk secara tertruktur tidaklah ada. Hanya saja untuk pengelola utama atau sebut saja direktur dari usaha ini adalah Pak Martono itu sendiri dan keluarga , aik mengelola keuangan , produksi, dan sebagainya kemudian dalam produksi atau memasak menu yang dibuat adalah dari sang istri sendiri dengan dibantu pelayanan kepada konsumen oleh dua orang karyawan.
Dalam hal ini tugas dari pak martono sebagai pemilik dan juga pengelola mempunyai tugas layaknya seperti seorang direktur dintaranya adalah sebagai berikut :
a. Menjalankan bisnis perusahaan
b. Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan
c. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan
d. Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan
e. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
f. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham
g. Meningkatkan performance perusahaan
4. Perencanaan dan Sumberdaya manusia
a. Analisa pekerjaan
Analisa pekerjaan dalam usaha milik pak martono ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaiaman prospek usaha kedepan misalnya dengan memperhatikan misalnya adalah ada pembagian pekerjaan antar karyawan, isterinya dan juga pak martononya sendiri.
b. Kualifikasi Tenaga Kerja
Persyaratan :
Berdasarkan informasi yang didapat dari pak martono bahwa untuk persyaratan menjadi karyawan di usahanya tidaklah ada . Yang di inginkan oleh pak Martono karyawan yang bekerja di kedai nya yang terpenting adalah mempunyai niat bekerja, rajin, dan gigih. Tidak ada pesyaratan formal seperti harus lulusan dari pendidikan dan sebagainya.
c. Kompensasi
Dalam usaha ini, pak martono mempekerjakan 2 orang mahasiswi tingkat tiga. Dengan kompensasi yaitu gaji pokok dan uang saku tambahan. Berdasarkan informasi dari pak martono bahwa untuk gaji yang diberikan kepada karyawan berada sedikit dibawah UMR. Sedang uang saku tambahan adalah dianggap sebgai bonusnya. Untuk nominalnya pun di rahasiakan oleh si pemilik usaha.
d. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk keselamatan dan kesehatan kerja dalam hal ini tidaklah ada. Karyawan bekerja dengan fasilitas dan seisinya berasal langsung dari pemilik
.
e. Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Berdasrkan informasi dari pak martono sebagai narasumer kami bahwa perekrutan karyawan tetaplah ada. Dalam hal ini pak martono saat ini hanya merekrut maksimal dua orang pekerja saja. Untuk proses penyeleksian tidak ada seperti wawancara atau sebagainya. Sedangkan untuk orientasi, pak martono hanya memberikan pengarahan kepada dua orang karyawannya tersebut. Masing-masing karyawan memiliki tugas tertentu. Satu karyawan ditugaskan untuk bagian pelayanan dan satu karyawan ditugaskan untuk memproduksi minuman sedang produksi makanan sebagai pokoknya adalah isteri dari Pak Martono.
5. Perencanaan kegiatan dan penjadwalan kegiatan
a. Networking planning : tidak ada
b. Gantt chart : tidak ada
D. ASPEK PERPAJAKAN
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari narasumber sekaligus pemiliknya usaha D’Komar Bento yaitu Bapak Martono, beliau mengatakan mengenai aspek perpajakan di usahanya tidak ada sama sekali. Menurut pak Martono usaha-usaha yang disekitarnya juga tidak memiliki ijin usaha dan tidak dikenakan pajak pula. Hanya saja Pak Martono membayar sewa tempat usahanya sebesar Rp. 8.000.000,- per tahun.
E. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
1. ASPEK EKONOMI
a. Manfaat Proyek bagi Pemerintah
Dengan didirikannya Kedai D’Komar Bento ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah khususnya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Karena dengan adanya permintaan dan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat akan berpengaruh terhadap pendapatan perkapita dari masayarakat. Karena tentunya akan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha yang mendirikan usaha ataupun perusahaan. Dengan bermunculan perusahaan dan industri-industri baru tersebut dapat mempercepat proses pembangunan nasional. Selain itu, dengan semakin banyaknya tingkat konsumsi masyarakat maka nilai dari pertambahan nilai suatu barang tersebut akan semakin tinggi. Dengan munculnya beberapa jenis usaha tersebut, maka akan mendorong iklim usaha disekitar daerah Patemon yang ingin sama-sama memanfaatkan peluang usaha yang berpotensi mendatangkan keuntungan besar. Secara tidak langsung usaha-usaha tersebut telah mendukung program-program pemerintah. Misalnya, dalam penggunaan produk dalam negeri dan membatasi atas barang impor. Selain itu, karena banyak usaha-usaha yang didirikan maka tentunya akan membutuhkan tenaga kerja. Sehingga program pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran dapat lebih cepat teralisasi. Apabila tingkat pendapatan masyrakat meningkat dan tingkat pengangguran dapat terkurangi maka akan timbul kesejahteraan bagi masyarakat dan dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang sampai sekarang masih merupakan masalah pokok di negara Indonesia.
b. Manfaat Proyek bagi Perusahaan
Dengan didirikannya usaha D’Komar Bento ini, bermanfaat bagi perusahaan besar atau industri lain. Perusahaan besar tersebut dapat dijadikan sebagai supplier untuk peruahaan atau usaha kecil-kecil. Karena tentunya perusahaan kecil membutuhkan brang-barang untuk menunjang keberlangsungan usahanya, seperti perabotan, bahan baku, bahan penunjang dan lain-lain. Jadi dengan begitu, terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme.
c. Manfaat Proyek bagi Masyarakat
Manfaat adanya usaha D’Komar Bento ini bagi masyarakat adalah tentunya dapat terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan makan. Karena usaha ini merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner. Selain itu, usaha milik Pak Martono ini tentunya dapat menciptakan peluang bagi masyarakat disekitar untuk membuka jenis usaha yang lain yang sifatnya melengkapi usaha D’Komar Bento seperti usaha parkir, usaha properti khas Jepang, usaha perabotan, dan usaha alat-alat yang mendukung terciptanya usaha Kedai di bidang kuliner. Dengan adanya peluang tersebut, telah jelas bisa dikatakan bahwa pendapatan masyarakat akan meningkat juga. Karena banyaknya usaha-usaha atau perusahaan yang didirikan.
2. ASPEK SOSIAL
Secara umum dengan adanya usaha makanan D’Komar Bento milik Pak Martono ini dapat dibilang sebagai agen perubahan sosial. Karena dengan didirikannya usaha ini dapat memicu usaha-usaha lain yang bermunculan. Selain itu, dengan adanya usaha-usaha yang bermunculan tersebut maka akan meningkatkan pembangunan baik sarana maupun prasarana lingkungan sekitar. Sehingga di daerah tersebut akan maju dalam hal pemenuhan kebutuhan maupun dalam hal sarana dan fasilitasnya. Dengan demikian kepuasan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan dan fasilitas-fasilitas yang tersedia dapat maksimal. Karena di daerah tersebut telah melakukan pembangunan baik sarana, prasarana, dan fasilitasnya.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Usaha D’komar Bento ini berawal dari inspirasi pemiliknya yang ketika itu mencari inspirasi dari internet. Kemudian beliau langsung terpikirkan untuk membuka Kedai D’Komar Bento dengan filosofi nama duduk, kongkow, makan, bayar. Usaha ini sudah cukup baik dalam pengimlepentasi aspek-aspek bisnis. Mulai dari aspek pasar dan pemasaran, aspek produk dan teknologi produksi, aspek manajemen organisai, aspek perpajakan dan aspek sosial ekonomi. Karena pemiliknya yaitu Bapak Martono merupakah lulusan S1. Usaha ini merupakan usaha yang kreatif dan inovatif karena menafaatkan peluang dari perkembangan zaman yang semakin maju. Beliau juga memanfaatkkan peluang dan permintaan konsumen yang semakin bervariasi dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar yaitu makan.
Konsep dan properti yang menarik yang menggunakan dekorasi khas Jepang, yang menyesuaikan dengan nama dan menu makanan yang disajikan. Rahasia kesusksesan usaha ini adalah karena pemilik selalu menerima saran dan kritik dari pelanggannya, mulai dari menu makanan dan dalam hal pelayananya. Untuk kedepannya beliau ingin memperluas usaha dengan membuka cabang d’Komr Bento di tempat lain. Karena semakin tingginya permintaan dari konsumen akan makan-makanan Jepang yang masih sedikit pengusaha yang berani untuk memulainya.
2. Saran
Saran untuk usaha D’Komar Bento dari kami adalah masalah kebersihan dan kondisi sekitar Kedai harus diperhatikan. Karena hal sepele tersebut akan mempengaruhi kenyamana dan keloyalitasan pelanggan terhadap usaha D’Komar Bento. Selain itu, dalam strategi promosinya harus ditambah lagi, supaya penjualan dari hari ke hari semakin meningkat. Memnfaatkan teknologi informasi yang semakin canggih, misalnya saja promosi lewat sosial media dan brosur-brosur.
No comments:
Post a Comment